Keep Calm and Keep Balance
Dulu saya suka sekali menanyakan pertanyaan-pertanyaan hasil pemikiran absurd saya ketika pelajaran agama di SMA. Titik baliknya adalah ketika seseorang berkata pada saya “Kamu jangan terlalu banyak bertanya” dan kemudian saya lulus SMA dan akhirnya saya bingung harus bertanya pada siapa akhirnya saya nggak pernah bertanya-tanya lagi. Hanya menuliskannya di blog kemudian (tidak pernah lagi) mencari jawabannya hahahaha
Salah satu pertanyaan paling mendasar yang pernah saya tanyakan (tapi tidak terjawab) adalah :
"Kalau Tuhan Maha Kasih dan Maha Adil, kenapa Ia menciptakan perang, kekerasan, kejahatan? Buat apa semuanya itu diciptakan sedangkan dengan perang, kekerasan dan kejahatan, disitu ada pihak yang dirugikan, ada pihak yang diuntungkan? Adil? Bullshit. Kasih? Eat that!"
Kemudian saya lupa pernah ‘protes’ sama Tuhan sebegitunya dan melenggang puspita menjalani kehidupan saya sebagaimana mestinya.
Tapi Tuhan rupanya nggak mau saya mencari jawaban dengan ngawur, ketika akhirnya di umur 21 tahun pelan-pelan saya mulaikejam pada orang-orang di sekitar saya mampu menjawab pertanyaan saya sendiri berkat secangkir kopi dan obrolan-obrolan tengah malam dan anugerah tidak bisa tidur sebelum jam 12 malam.
Kemudian akhirnya saya merasa diuji.
"Tuhan menciptakan perang, permusuhan, kekerasan, kejahatan bukan karena ketidakpedulian-Nya, tetapi karena itu adalah ujian. Tuhan ingin tahu apakah kita bisa melewati semua ‘godaan’ itu atau tidak. Pada yang menanggapi godaan itu, kamu belum lulus tes, pada kamu yang tidak menghiraukan godaan itu, selamat, kamu naik kelas".
Bisa saja saat kita di dunia ini sedang sibuk saling membakar rumah ibadah, saling lempar kotoran ke muka ‘musuh’, mereka yang sedang di atas sana sedang asyik ngopi-ngopi bersama sambil melihat tingkah laku kita di dunia, tertawa dan berkata “lapo ae se arek-arek iku?”
Mungkin benar kata Gus Dur : Tuhan tidak perlu dibela.
Salah satu pertanyaan paling mendasar yang pernah saya tanyakan (tapi tidak terjawab) adalah :
"Kalau Tuhan Maha Kasih dan Maha Adil, kenapa Ia menciptakan perang, kekerasan, kejahatan? Buat apa semuanya itu diciptakan sedangkan dengan perang, kekerasan dan kejahatan, disitu ada pihak yang dirugikan, ada pihak yang diuntungkan? Adil? Bullshit. Kasih? Eat that!"
Kemudian saya lupa pernah ‘protes’ sama Tuhan sebegitunya dan melenggang puspita menjalani kehidupan saya sebagaimana mestinya.
Tapi Tuhan rupanya nggak mau saya mencari jawaban dengan ngawur, ketika akhirnya di umur 21 tahun pelan-pelan saya mulai
Kemudian akhirnya saya merasa diuji.
"Tuhan menciptakan perang, permusuhan, kekerasan, kejahatan bukan karena ketidakpedulian-Nya, tetapi karena itu adalah ujian. Tuhan ingin tahu apakah kita bisa melewati semua ‘godaan’ itu atau tidak. Pada yang menanggapi godaan itu, kamu belum lulus tes, pada kamu yang tidak menghiraukan godaan itu, selamat, kamu naik kelas".
Bisa saja saat kita di dunia ini sedang sibuk saling membakar rumah ibadah, saling lempar kotoran ke muka ‘musuh’, mereka yang sedang di atas sana sedang asyik ngopi-ngopi bersama sambil melihat tingkah laku kita di dunia, tertawa dan berkata “lapo ae se arek-arek iku?”
Mungkin benar kata Gus Dur : Tuhan tidak perlu dibela.
Komentar
Posting Komentar
Thankyou for your feedback!