Tiga Tahun
Apakah tiga tahun mendatang aku masih akan punya poni berantakan seperti ini? Seperti apakah bentuk tubuhku tiga tahun mendatang? Apakah tiga tahun mendatang aku masih punya pipi tembem yang selalu memerah kala udara panas, ata berganti dengan pipi tirus yang sudah dimakan usia?
Apakah tiga tahun mendatang aku masih tidur di kamar sekaligus kantor kecil sekaligus studio mini sekaligus gudang ini? Apakah boneka-bonekaku masih sama akan kupeluk sebelum tidur? Apakah Thomas masih berbunyi nyaring? Apakah buku-bukuku masih sering kujamah atau malah enggan kujamah? Di mana aku berada tiga tahun lagi? Apakah aku masih menemani papa-mamaku di rumah ini atau justru aku akan mengistilahkan ‘pulang kampung’ untuk rumah nomor 1 ini?
Apakah aku masih akan tertawa dan becanda bersama teman-temanku atau kami sudah akan merencanakan pertemuan setahun sekali? Apakah kami akan bekerja di kota yang sama? Apakah aku akan menemukan orang-orang baru lagi? Apakah aku bekerja sesuai passionku atau sesuai dengan pikiran realistisku?Tiga tahun mendatang ..
Apakah aku masih berjalan kemana-mana sendirian? Apakah aku masih sulit dipahami dan membuka diri? Apakah aku masih seperti kutu loncat, yang berpindah-pindah dari satu kegiatan ke kegiatan lain demi menghibur diri? Apakah aku masih sulit mengungkapkan perasaanku? Tiga tahun mendatang ..
Apakah rencana-rencana hidupku berjalan sesuai keinginanku, atau keinginan-Mu? Apakah tiga tahun mendatang aku sudah bisa hidup mandiri? Apakah tiga tahun mendatang aku sudah bisa mengajak papa-mamaku untuk bersantai menikmati hari tuanya? Apakah aku masih akan hidup dengan pencarianku terhadap alien-alien yang sesungguhnya kuciptakan sendiri? Apakah tiga tahun mendatang aku masih suka lupa bawa handuk ke kamar mandi dan ketiduran setiap berdoa di malam hari?
Apakah tiga tahun mendatang aku sudah bertemu dengan teman hidupku? Apakah tiga tahun mendatang aku sudah bisa memberi, tidak berharap kembali? Apakah tiga tahun mendatang aku sudah bisa menerima orang lain apa adanya, seperti aku meminta orang lain menerimaku apa adanya?
Apakah tiga tahun mendatang aku sudah menemukan jawaban atas dini hari paling galau sedunia-ku?
Seperti apakah kehidupan tiga tahun mendatangku di usia 25 tahun? Seperti apakah kehidupan tiga tahun mendatangmu? Apakah kamu masih melihat kehidupan masih dari kacamatamu yang seperti ini? ;)
PS : Apakah tiga tahun mendatang aku masih akan selalu lupa bawa handuk ke kamar mandi dan bangun dengan benjol di jidat karena terbentur dinding samping tempat tidurku? ;p
Komentar
Posting Komentar
Thankyou for your feedback!