Surat Untuk Ayah
Untuk Ayah,
Ayah adalah laki-laki pertama yang aku cintai. Ayah adalah pahlawanku dan lenganmu adalah tempat pertama dimana aku merasa begitu nyaman dan terlindungi.
Terimakasih karena telah mendengarkanku. Bisa berbagi cerita denganmu dan menunjukkan sisi terlemahku adalah hal penting bagiku untuk tumbuh menjadi seorang wanita. Ayah punya semua saran yang kubutuhkan, ataupun sekedar untuk menghapus air mataku kala aku patah hati.
Terimakasih karena telah bekerja begitu keras untukku dan keluarga. Ayah telah memberi rasa aman padaku sehingga kini aku berusaha untuk mandiri tanpa merepotkanmu lagi.
Terimakasih karena menerimaku apa adanya. Di luar sana ada banyak pria yang selalu menuntutku menjadi wanita sempurna, tetapi hanya Ayah laki-laki yang menerimaku apa adanya, mendorongku untuk menjadi diriku sendiri dan menerima apa yang ada dalam diriku.
Terimakasih untuk waktu yang Ayah berikan untukku. Mengantarkanku pergi les musik, mengantarkanku ke sekolah, menghadiri wisudaku dan pulang ke rumah tepat saat makan malam. Aku tahu Ayah pasti capek, tapi waktu yang Ayah berikan untukku membuatku merasa menjadi segalanya.
Terimakasih untuk omelan-omelan kecil karena aku pulang malam atau lupa membawa jaket saat keluar rumah. Meskipun menjengkelkan, aku tahu itu cara lain Ayah untuk mengatakan, "Aku khawatir padamu, aku ingin kamu baik-baik saja."
Terimakasih untuk deheman-deheman kecilmu saat aku bersama teman laki-laki yang datang ke rumah. Meskipun kadang memalukan dan bikin tidak nyaman, aku tahu seperti itulah caramu memastikan agar aku tidak salah langkah dan memilih orang yang akan melindungiku, menggantikan tugasmu.
Terimakasih karena tegas dan loyal karena Ayah mengajarkanku bagaimana menghadapi kerasnya dunia tanpa menggunakan tangisan sebagai senjata meluluhkan lawan. Terimakasih karena membentukku menjadi karakter yang kuat yang menghargai dan menghormati diriku sendiri.
Rasanya rasa terimakasih ini tidak bisa terucapkan dan tertulis di sini, Ayah. Aku tahu Ayah adalah manusia biasa yang jauh dari sempurna. Tapi bagiku Ayah adalah ayah paling sempurna yang mengajariku pelajaran hidup berarti.
Tak peduli siapapun laki-laki yang akan mendampingiku kelak, aku akan selalu mencintaimu. Tidak peduli berapapun usiaku, I'll always your daddy's little girl.
I love you, Pa.
Ayah adalah laki-laki pertama yang aku cintai. Ayah adalah pahlawanku dan lenganmu adalah tempat pertama dimana aku merasa begitu nyaman dan terlindungi.
Terimakasih karena telah mendengarkanku. Bisa berbagi cerita denganmu dan menunjukkan sisi terlemahku adalah hal penting bagiku untuk tumbuh menjadi seorang wanita. Ayah punya semua saran yang kubutuhkan, ataupun sekedar untuk menghapus air mataku kala aku patah hati.
Terimakasih karena telah bekerja begitu keras untukku dan keluarga. Ayah telah memberi rasa aman padaku sehingga kini aku berusaha untuk mandiri tanpa merepotkanmu lagi.
Terimakasih karena menerimaku apa adanya. Di luar sana ada banyak pria yang selalu menuntutku menjadi wanita sempurna, tetapi hanya Ayah laki-laki yang menerimaku apa adanya, mendorongku untuk menjadi diriku sendiri dan menerima apa yang ada dalam diriku.
Terimakasih untuk waktu yang Ayah berikan untukku. Mengantarkanku pergi les musik, mengantarkanku ke sekolah, menghadiri wisudaku dan pulang ke rumah tepat saat makan malam. Aku tahu Ayah pasti capek, tapi waktu yang Ayah berikan untukku membuatku merasa menjadi segalanya.
Terimakasih untuk omelan-omelan kecil karena aku pulang malam atau lupa membawa jaket saat keluar rumah. Meskipun menjengkelkan, aku tahu itu cara lain Ayah untuk mengatakan, "Aku khawatir padamu, aku ingin kamu baik-baik saja."
Terimakasih untuk deheman-deheman kecilmu saat aku bersama teman laki-laki yang datang ke rumah. Meskipun kadang memalukan dan bikin tidak nyaman, aku tahu seperti itulah caramu memastikan agar aku tidak salah langkah dan memilih orang yang akan melindungiku, menggantikan tugasmu.
Terimakasih karena tegas dan loyal karena Ayah mengajarkanku bagaimana menghadapi kerasnya dunia tanpa menggunakan tangisan sebagai senjata meluluhkan lawan. Terimakasih karena membentukku menjadi karakter yang kuat yang menghargai dan menghormati diriku sendiri.
Rasanya rasa terimakasih ini tidak bisa terucapkan dan tertulis di sini, Ayah. Aku tahu Ayah adalah manusia biasa yang jauh dari sempurna. Tapi bagiku Ayah adalah ayah paling sempurna yang mengajariku pelajaran hidup berarti.
Tak peduli siapapun laki-laki yang akan mendampingiku kelak, aku akan selalu mencintaimu. Tidak peduli berapapun usiaku, I'll always your daddy's little girl.
I love you, Pa.
Komentar
Posting Komentar
Thankyou for your feedback!