Tentang Pundi-Pundi Emas, Tabungan Pensiun BNI Simponi Dan Keliling Indonesia Naik RV di Hari Tua
Rutin mengirimkan kabar, rutin mengirimkan surat minimal 1
kali, rutin mengingatkan kalau-kalau saya lupa.. Gila, belum ada yang sebegini
perhatiannya sama saya deh! Tapi herannya saya agak ngilu sama kabar itu, lha
wong keromantisan itu justru saya dapatkan dari .. tagihan asuransi saya!
Iya, awal bulan selalu diawali dengan pulang rumah dan
mendapati tagihan asuransi di kamar. Tersegel rapi, tapi saya udah tahu isinya
apa hehehehe.. Iya, hampir 6 bulan ini saya menyisihkan sebagian gaji saya
untuk ikutan asuransi.
"Lha ngapain sih nabung-nabung begitu? Orang masih muda
juga"
Justru karena masih muda dan single, pengeluaran saya belum
banyak untuk hal lain maka uangnya mending saya alokasikan buat tabungan &
jaminan di masa tua. Bukannya berharap terjadi apa-apa, tapi nggak mungkin 'kan
uang puluhan juta bisa langsung hadir di depan kita saat kita tertimpa musibah?
Belum lagi misalnya di saat itu kita tidak punya pekerjaan yang bisa
diandalkan, katakanlah saat pensiun nanti.
Kemudian dia akan megap-megap (image taken from schiffner.com) |
Berkaca pada pengalaman orang tua saya saat pensiun kemarin,
saya yang bekerja di perusahaan swasta dan dunia kreatif, sudah membayangkan “Gimana
nanti kalau pensiun? ‘Kan saya bukan PNS yang dapat dana pensiun rutin?”. Pas
banget waktu mikir itu, saya lagi buka-buka webnya BNI (niatnya mau buka
tabungan) dan ngeliat ada program BNI SIMPONI. Yang bikin saya berbinar-binar
adalah BNI Simponi ini adalah layanan program pensiun yang bisa diikutin oleh
SIAPAPUN. Nah, noted tuh, SIAPAPUN. Jadi, mau dokter, konsultan, pengacara, PNS
sampai pekerja kreatif yang aktif dan dinamis seperti saya pun, berhak memiliki
dana pensiun. Iya dong, siapapun ingin hidupnya sejahtera nanti di masa purna
kerja ‘kan?
Eh, tapi biasanya ngurus beginian suka ribet ‘kan? Bawa
ini-itu, surat ini-itu. Ternyata nggak, lho. Justru syarat daftar program BNI
Simponi ini simpel banget. Cuma bawa fotokopi KTP, isi data diri yang sesuai
dan uang Rp. 250 ribu untuk setoran awal plus bayar Rp. 6.000 untuk biaya
materai. Simpelnya program ini pun kelihatan dari jumlah iuran per-bulannya.
Bayangkan, dengan menyisihkan mulai dari Rp. 50 ribu per bulannya, kita udah
bisa ngumpulin pundi-pundi emas di masa tua, lho. Limapuluh ribu kalau buat
jajan mah, nggak kerasa, tapi kalau buat nabung sih manfaatnya sampai tua.
Pilih aja manfaat pensiunnya BNI Simponi seperti berikut ini:
- · Pensiun Normal,
manfaat pensiun diberikan kepada peserta pada saat mencapai usia pensiun yang
ditetapkan peserta pada awal masa kepesertaan.
- · Pensiun
Dipercepat, manfaat pensiun diberikan kepada peserta yang minimal berusia 10
(sepuluh) tahun sebelum usia pensiun normal dan berhenti dari kepesertaan.
- · Pensiun Cacat,
manfaat pensiun cacat dibayarkan kepada peserta yang mengalami cacat tetap dan
tidak dapat melanjutkan iurannya.
- · Pensiun Meninggal
Dunia, apabila peserta meninggal dunia sebelum Usia Pensiun Normal, manfaat
pensiun dibayarkan kepada janda/duda atau ahli waris peserta.
- · Pensiun Normal, manfaat pensiun diberikan kepada peserta pada saat mencapai usia pensiun yang ditetapkan peserta pada awal masa kepesertaan.
- · Pensiun Dipercepat, manfaat pensiun diberikan kepada peserta yang minimal berusia 10 (sepuluh) tahun sebelum usia pensiun normal dan berhenti dari kepesertaan.
- · Pensiun Cacat, manfaat pensiun cacat dibayarkan kepada peserta yang mengalami cacat tetap dan tidak dapat melanjutkan iurannya.
- · Pensiun Meninggal Dunia, apabila peserta meninggal dunia sebelum Usia Pensiun Normal, manfaat pensiun dibayarkan kepada janda/duda atau ahli waris peserta.
Penasaran nih, kira-kira saya dapat berapa sih kalau
nabungnya sekarang, pensiunnya 32 tahun lagi alias pas umur 55 tahun? Dengan iuran
Rp. 50 ribu per bulan, 32 tahun lagi saya bisa mengantongi dana pensiun sebesar
Rp. 120 juta-an. Ah, kalau mau pensiun lebih awal di usia 45 tahun dengan iuran
Rp. 100 ribu per bulan, saya bisa punya pundi-pundi emas sebanyak Rp. 82 juta.
Wah, bisa buat modal wirausaha, nih! Eh, ini pun bisa dipilih lho paket
investasinya seperti apa:
- ·
75% (Deposito dan/atau Pasar
Uang); 25% (Obligasi)
- ·
50% (Deposito dan/atau Pasar
Uang); 50% (Obligasi)
- ·
100% (Deposito dan/atau Pasar
Uang)
- ·
100% (Deposito Syariah, Pasar
Uang Syariah dan/atau Obligasi Syariah)
- ·
50% (Deposito, Pasar Uang dan/atau
Obligasi Syariah) dan 50% (RD
Syariah)
- ·
50% (Deposito dan/atau Pasar
Uang); 50% (Reksadana dan/atau
Saham)
- ·
50% (Obligasi); 50% (Reksadana dan/atau Saham)
Mau nyoba-nyoba menghitung kayak saya? Bisa banget, tinggal
klik gambar di bawah ini.
Klik di sini |
Sepertinya selama saya masih belum berencana menikah dalam
waktu dekat dan hanya akan mengasuh gitar kesayangan saya, Thomas Alva Edison,
BNI Simponi bisa jadi ‘tujuan’ menabung saya nih. Besok saya berangkat ke BNI
terdekat ah buat daftar BNI Simponi :D
"Gajimu gede ya Wind?"
Bukan kecil gedenya gaji sih, lebih ke rasa syukur dan nggak
sayang 'buang uang' buat masa depan.
"Nggak bisa seneng-seneng dong?"
Pokoknya dengan manajemen keuangan yang baik, kita masih bisa kok ngopi-ngopi sama temen di coffeeshop, nonton konser ataupun travelling. Kalau saya sih, definisi 'seneng-seneng' saya sesederhana main gitar sore hari sama teman dan bisa makan mie instan di tanggal 1 per bulan (saya membatasi diri makan mie instan sekali sebulan sih hihihi)
"Takut amat nggak punya uang di hari tua, Wind?"
Nggak takut sih, cuma kan kita orang punya cita-cita. Tau
nggak ntar di hari tua, abis pensiun saya pengen ngapain?
Kira-kira beginilah:
Kira-kira beginilah (image taken from wainuibeach.co.nz) |
Beli RV, keliling
Indonesia sampai ke timur sama suami, santai-santai di pantai main gitar dan bakar
ikan.
Iya bener, you only live once, bersenang-senanglah dan
jangan lupa siapkan masa tuamu :)
Ah, kalau nggak karena baca http://bit.ly/BNI_Simponi,
saya nggak bakal kepikiran nih tentang masa tua saya nanti. Hihihi.
Ahahahaaa keinginannya hollywood banget, RV. Tapi kalau RVnya yg luxurious mau bangeeeet secara aku hobi road trip, tahan nyetir 7 jam :))
BalasHapusMuahahaha hippies banget ye kan mak? Ah, keren banget mak tahan nyetir, aku aja mundurin mobil msh belom bisa.. Ayuk nabung juga mak di sini, biar bisa nge-RV bareng2 *dikata touring kali ya*
Hapushihihi asik bgttttt....ajak2 ya mbk kl kliling indo pake RV ;)
BalasHapusWoo siap :D
Hapusaaaaak! mau juga keliling Indonesia pake tabungan sendiri :D
BalasHapusMumpung masih muda, nabung. Nanti udah tua tinggal jalan2nya ya hihihi makasih udah berkunjung :D
HapusIntinya sih nyiapin dana pensiun ada 2 cara yaitu Investasi dan Asuransi.
BalasHapusOh iya, kunjungin balik dong mbak di http://wahyuyuwono.wordpress.com/2014/05/03/aku-muda-dan-gak-takut-pensiun/ kan sama - sama ikutin #BNISimponi :D
Bener, mumpung masih kuat menghasilkan uang :) Sipp, makasih udah berkunjung yaaa wahyu
Hapusharus disiapkan dari sekarang ya
BalasHapusIya mak, selagi masih muda, lagian fasilitasnya juga mendukung kan (BNI Simponi) :)
HapusWindaaa...ajakin aku lah klo keliling pake RV hihihii...
BalasHapusHuehehehehehe ayo mak, tambahin iuran bulanan aku dong biar bisa ajak mak uniek :))
HapusMasuk akal banget. Pengen tuh kayak bule2 yang bisa menikmati masa pensiun dengan melakukan sesuatu yang keren. Dan pengennya sih umur 40an udah bisa menikmati pensiun juga, entah itu bikin organisasi di desa, ngajar anak2 desa public speaking... atau stay di sebuah villa di Bali... hahh awesome
BalasHapusNahhh, makanya nyiapin dana buat setelah nanti pensiun itu penting banget sist, mumpung sekarang masih muda, masih kuat bekerja, nahan2 diri buat seneng2 sesekali nggak apa-apa demi masa tua :D
HapusAmin, pensiun umur 45 tahun bisa ambil tabungan pensiun di BNI Simponi juga lohj :D