Bakso Sumsum Cak Hadi Singosari, Bakso Fenomenal Meledak di Mulut
Dalam kamus perbakso-an seorang Winda Carmelita, namanya bakso enak itu ya bakso babi. Belum ada bakso daging sapi yang bikin mulut ini jatuh cinta, sekalipun itu bakso Cak Kar di Singosari yang melegenda itu. Opini pribadi sih ini ya.
Hingga pada hari Sabtu kemarin (16/7), bareng team Vemale, saya terdampar di lautan kemacetan yang membuat perut meraung-raung kelaparan di kawasan Singosari. Biasanya kalau di Singosari dan pengen makan bakso, yang tercetus pasti Cak Kar. Tapi hari Sabtu kemarin, antriannya sungguh ... mengalahkan rasa laparnya. Mengular banget! Ya nggak heran sih, karena Sabtu kemarin adalah hari terakhir liburan sebelum anak-anak masuk sekolah. Pasti sebagian besar tempat makan antriannya seperti ini.
Sungguh tidak manusiawi antriannya | Image taken by Winda Carmelita |
Dengan berapi-api, kami putar balik menuju Cak Hadi. Konon di sini andalannya adalah bakso sumsum "meledak di mulut" yang mana, literally, meledak di mulut alias lumer tanpa perlu dikunyah. Edan bener gak sih iming-imingnya untuk jamaah krucuk-krucukiyah?
... dan ternyata masih tutup ...
Buka mulai jam 17.00 ya | Image taken by Winda Carmelita |
FYI, bakso sumsum Cak Hadi ini buka mulai jam 17.00. Kami datang ke sana jam 16.00 dan sempet-sempetin ngemil belut goreng crispy di seberang. Yah, demi iming-iming kelumerannya, kami rela ngantri. Jam 16.30 kami sudah berdiri di depan warungnya. Percaya nggak percaya, nggak lama setelah kami berdiri ngantri, motor-motor berdatangan ... ikutan ngantri juga di belakang kami! Amazingnya, tak lama setelah itu, antrian mengular. Padahal bakso belum jua muncul dari balik dapur.
Ini bakso fenomenal banget ya, kaya barisan Aliando-Prilly Lovers antri minta salaman gitu!
Kira-kira jam 17.00-an, sedandang penuh bakso dibawa oleh sang pemilik keluar ke rombongnya. Asli, baru kali ini saya ngeliat orang ngantri yang beringas demi bakso ya di Cak Hadi ini hahahaha ...
Ini ngantri bakso, 5 menit setelah pintu dibuka | Image taken by Winda Carmelita |
Si bapak, yang saya duga adalah Cak Hadi-nya, nggak langsung membuka lapaknya. Yang bikin saya nganga adalah adanya 4 aturan yang harus ditaati kalau makan di sini:
1. Kuah di dandang harus diaduk dengan adukan super cepat membentuk pusaran air supaya gajihnya nggak ngendal. Ini pemandangan unik, kamu harus datang awal untuk melihat adukan fenomenalnya hahahaha ...
2. 1 porsi bakso campur hanya berisi 1 bakso sumsum dan tidak boleh nambah bakso sumsumnya. Pengen nambah bakso sumsumnya? Ya beli seporsi bakso campur lengkap.
3. Makan bakso sumsum ini nggak boleh dibelah, harus masuk mulut bulat-bulat hap! Kayak makan klepon gitu.
4. Seporsi bakso ini disantap tanpa perlu dicampur dengan kecap, sambal, saus atau cuka dan pelengkap lainnya. Biarkan dia murni bersama kuah kaldu daging sapi, bawang merah goreng dan daun bawang.
Ya 'kan? Baru kali ini lho makan bakso diatur-atur. Tapi beneran deh, kalau ngikuti aturan ini ... kalian bisa kemlecer dibuatnya. Saya aja yang mentahbiskan bakso-bakso terenak dalam hidup saya, urutan teratasnya adalah bakso babi, rela menggeser posisi kedua-nya ditempati oleh Bakso Sumsum Cak Hadi ini. Lha wong memang uenak nemen kok ya. Mungkin kalau nggak sibuk foto-fotoin dulu, seporsi bakso campur isi bakso urat, bakso halus, bakso ati, bakso telur puyuh, bakso kuning telur ayam, tahu daging dan bakso sumsum, bisa saya habiskan 5 menit saja.
Komplit, lengkap, memuaskan! | Image taken by Winda Carmelita |
Daftar harga (klik untuk memperbesar) | Image taken by Winda Carmelita |
Eh, waktu saya ngepost ini di Path, teman saya yang namanya Hafizh memberikan sebuah tips yang menurutnya jitu:
"Kalau mau antrinya diduluin dan dapat jatah bakso sumsum lebih dari 1, ngaku aja lagi hamil. Beneran lho ini."
Mmm, perut sih udah buncit ya, tapi kalau ditanya penjualnya, "Sing endi bojomu, Nduk?" (Yang mana suamimu, Nduk?), saya harus nunjuk siapaaaa? :))
Bakso sumsum Cak Hadi ini recommended banget untuk rasanya. Tapi untuk antrinya, saya sih berpesan kuat-kuat iman aja sih ya, atau ikutilah tips ngantrinya ala NengBiker di sini.
Hmm, saya jadi tahu, apa yang lebih sakit daripada ditinggal pas lagi sayang-sayangnya? Keabisan bakso sumsum Cak Hadi pas udah ngantri panjang dan kelaparan :))
wuii jadi pengen nyobain...
BalasHapusjadi modelnya kayak makan xiao lung bao gitu ya yang ada kuah kaldu di dalemnya ya?
Nah mirip ko, Xiao Lung Bao juga berkuah di dalemnya kan. Aku jadi penasaran gitu masukin yang cair-cair ke dalamnya gimana ya caranya, hahahha
Hapusmasih ada typonya :))
BalasHapus*apa sih yg dibahas typo -_-
*biar ga kepengen
*biar ga ngidam
*biarkan saja jadi kenangan
Saking keblingernya jeh sampe salah-salah huahahahha
Hapusbaru kali ini aku ngeliat orang makan bakso sampe segitu ngantri dan ada aturannya, hahaha xD
BalasHapusYa ampuun antriannya.. Jadi penasaran tapi jauh banget yaa
BalasHapusuntunglah sumsumnya uda lumer ya mb winda
BalasHapustadinya kupikir sumsum itu dalam bentuk remahan tulang xixiix
Wih tapi masuk mulut semua kayak klepon ukurannya berarti pas mulut nih kan mba.. hihi... patut dicoba dan ditiru nih ama pedagang bakso di jakarta. Bakso yg meledak di mulut. :-)
BalasHapusGak kebayang nelen bakso gak bole dibelah dulu.. hihihi. Sensasi meledak di mulut. Ah, jadi penasaran sendiri ama rasanya :D.
BalasHapusdadi bojomu seng endi ??? seng hamili kawe sopo ??? pancen cak hadi iku kurang ajar yoooo, awak mu lak sek jomblo kan ??? hahaha
BalasHapusduh baksonya bikin ngiler, pantesan antriannya panjang gitu.
BalasHapusdemi makanan enak saya rela antri
salam kenal dari www.travellingaddict.com
enak banget. Harus nyobain nih
BalasHapus