Jogja Gerimis Jangan Miris, Melipir ke Wedang Blangkon Minum Yang Hangat dan Manis
Hujan sepanjang sore sejak kedatangan saya di Kota Gudeg, membuat udara semakin dingin gak karu-karuan. Jogja, yang biasanya panas, saat hujan udaranya gak jauh beda sama Malang. Sejuk dan masih terasa semriwingnya di tulang.
Setelah menjelajah sekitaran Malioboro, mencari pengganjal perut bersama Agatha, my personal guide, kami memutuskan, "Yok, ke Sleman!". Saat itu sudah menunjukkan pukul 20.00-an dan gerimis masih saja turun gak kenal ampun buat kami yang gak bawa jas hujan ini hehehe ..
Berbekal GPS di tangan, saya yang gak tahu jalan dan Agatha yang masih 3 bulanan di Jogja, nekat lah menembus jalanan Jogja sampai ke daerah Condong Catur. GPS sih menunjukkan kami perlu waktu sekitar 30 menitan. Nyatanya ... tak semudah itu, Jenderal, apalagi buat orang yang benar-benar gak tahu jalan hahaha ... Sempat nyasar-nyasar sampai mau masuk kost-kostan orang, terimakasih GPS :')
Setelah adegan nyasar mau masuk pekarangan kost-kostan, sampailah kami berdua di sebuah kedai kecil. Lebih tepatnya sebuah bedak dengan meja berisikan tumpukan jahe, kencur, jeruk nipis dan toples-toples kopi di atasnya.
Yes, karena iming-iming foto di sebuah akun Instagram, dua gadis ini menclok di kedai bernama Wedang Blangkon. Kami langsung dilayani oleh seorang laki-laki, kayaknya sih Bapak ini pemiliknya. Si Bapak menyodorkan sebuah kertas berisikan daftar menu yang semuanya adalah minuman.
Apa yang kami pesan? "Pak, di sini minuman yang paling laris apa?". Iya, itu solusinya, soalnya ada sekiatr 15-an menu minuman yang disediakan di sini. Aku orangnya susah memilih *halah. "Wedang kerajaan, Mbak. Ada lagi menu baru yang belum ditulis di situ, Wedang Susu Vanilla." Akhirnya, kami pesan dua minuman itu deh, soalnya udah keburu haus di jalan hahahha...
Sempat ngobrol sejenak sama si Bapak yang dari logatnya sepertinya berasal dari Bali (ornamen-ornamen yang dipasang di dalam bedaknya sepertinya memang dari Bali sih). Kopi-kopi di Wedang Blangkon ini semuanya didatangkan dari Merapi dan Kerinci. Kopi-kopinya pun masih berbentuk biji, jadi langsung digrind di tempat.
Image taken by Winda Carmelita |
Meja di depan ini sekaligus jadi 'dapurnya' Wedang Blangkon. Saya senang ngelihat gimana si Bapak merajang rempah-rempah yang udah dibersihkan, mencampur semuanya di dalam gelas. Ya kebetulan saya suka minum-minuman berempah dan berumput-rumput kayak kambing sih hahahah ... Jadi saya ngeliat sambil menyerap ilmu membersihkan dan merajang jahe yang baik dan bener buat diterapkan di rumah. Beneran lho, jahenya itu bersih banget, saya penasaran gimana sih kok bisa sebersih itu ... *aku anaknya mudah terpukau.
Image taken by Winda Carmelita |
Gak lama kemudian, pesenan saya, Wedang Susu Vanilla dan pesenan Agatha, Wedang Kerajaan, datang. Dan ... namanya wedang rempah, literally, isinya segelas rempah-rempah sampai penuh. Sampai mumbul-mumbul! Kemudian sempet bingung minumnya gimanaaaah ini hahahaha .. Tapi yo dah, jahenya tak kremus-kremus juga. Enak ~
Wedang susu vanillanya sebetulnya pas saya intip pembuatannya ya, dari susu kental manis biasa. Tapi pas diseruput, ada sensasi vanilla yang ... apa ya, asli gitu lho pokoknya. Bukan esense. Saking penasarannya saya aduk-aduk, tapi gak keliatan batang vanillanya sih, nemunya cengkeh. Hmm, apa karena cengkeh juga ya aromanya jadi beda. Aku penasaran!
Kalau wedang susu vanilla ini hangat dan nyusu, Wedang Kerajaan rasanya lebih asam. Isinya ada batangan serai, potongan jahe, sepertinya ada kencur juga dan kucuran jeruk nipis. Asli, yang ini seger!
Image taken by Winda Carmelita |
Sayangnya di sini gak ada makanannya selain camilan ringan yang diplastikin dan pisang goreng. Etapi pisang gorengnya enak, masih anget waktu saya datang ke sana. Mungkin kalau ada makanan semacam pisang bakar, atau nasi kucing sama sate-sate pelengkapnya, saya pasti betah gak pulang-pulang hehehe ...
Image taken by Winda Carmelita |
Sudah pernah nyicip Wedang Blangkon, teman-teman?
Wedang Blangkon
Jalan Kantil No.349 Perumnas Condong Catur, Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Harga: start Rp. 6.000
hujan2 makan gelato dong gelatoo :))
BalasHapusMbook, hausss malahan hahaha
HapusAku malah gak tau ada tempat begitu. Memang dikonsep untuk wedangan & ngobrol aja kali ya, bukan buat isi perut heheheee.... Trus masuk angin nggak telat makan?
BalasHapusJauh ya dari tempat Mbak Lusi? Iya gak ada makanan beratnya hahaha aku nyamblek2 pisang goreng akhirnya. Nggak masuk angin Mbak, tapi besok paginya langsung maem gudeg buanyaaak hahaha
HapusDuh seger tenan kak win
BalasHapuswah lha ini. perumnas concat jalan kanthil enam ribuan aja. catet!
BalasHapusAku selalu suka sama wedangan, apapun makanannya hahaha
BalasHapusJadi pengen nyicipi wedang blankon jogja... Tapi.. duh, jauh di Jogja :)
BalasHapusEnak banget ya di Yogya apa aja adaaa :) wedang jahenya juaraa
BalasHapusMba Winda bikin ngiler aja hujan - hujan gini di Jakarta :)
BalasHapusjadi pengeeeen nongkrong bareeeng winda..ajak aku ke sini yaaa :)
BalasHapusnamanya unik juga... wedang blangkon... waktu ke jogja blum mampir kesana :(
BalasHapusBikin makin pengen ke jogjaaa :( huhuhuhu. Fotonya menggugah selera.
BalasHapusSalam,
Gabrilla.