Saat THR Datang Lebih Cepat dan Hari Rayamu Masih Lama
Nggak terasa sudah minggu ke-2 Ramadan ya. Saya merasa Ramadan tahun ini berbeda dengan zaman saya masih kecil dulu. Mungkin karena makin dewasa dan makin sibuk, rasanya suasana festive hari raya apapun itu lempeng-lempeng saja. Ya ampun, aku menolak tua hahahhaha
Padahal dulu waktu kecil, meski nggak merayakan Ramadan, suasananya itu terasa banget meriahnya. Jam 15.00 saja sudah banyak pasar dadakan yang menjajakan takjil. Sampai bikin macet jalanan. Tahun ini sebaliknya. Meski tetap banyak pasar Ramadan, tidak seramai dulu.
Meskipun begitu, tetap kok nuansa Ramadan dan Lebaran itu ada. Apalagi setelah terima e-mail pemberitahuan THR. Rasanya langsung pengen kipas-kipas, hembusan kesejukan duniawi gitu Hehehe .. Jadi, di kantor saya, apapun agama yang dianut, THR-nya dicairkan hanya sekali saja saat Lebaran. Mungkin karena di Indonesia, Lebaran itu hari raya yang paling festive yang dirayakan sebagian besar masyarakat Indonesia ya. Jadi meskipun beragama lain, ada kebutuhan-kebutuhan juga yang digelontorkan saat Lebaran. Misalnya, membeli hampers untuk kerabat yang merayakan, bayar bonusan buat ART, dan sebagainya.
Nah, kemudian timbullah masalah, buat kami yang merayakan hari rayanya masih jauh (baca: Natal). Beda enam bulan, THR-nya datang lebih dulu. Sementara itu, promo belanja Ramadhan 2018 benar-benar menggoda iman! Mulai baju, peralatan rumah tangga sampai paket data, banyak banget promo menarik dan potongan harganya. THR berasa kayak sapi yang lama dikandangin, terus kandangnya dibuka langsung loss ...
From
to ...
Saya mau berbagi pengalaman, saat THR datang lebih cepat. Ini cara mengatur dan mengalokasikannya supaya nggak kebobolan di depan dan saat hari rayanya tiba, beli sirup aja harus mengorek-korek tabungan (true story tahun 2016, hahahhaa...)
Buat anggaran
Tabung sementara di tempat lain
Alokasikan untuk kebutuhan yang bisa disimpan
Belajar dari pengalaman masa lalu, tiga cara ini cukup efektif mengakali THR yang cair duluan jauh hari sebelum hari raya keagamaan saya sendiri. Tapi jauh lebih dalam adalah gimana kita semua belajar untuk mengelola keuangan. Belanja itu nggak salah, yang salah adalah saat nggak bisa menempatkan skala prioritas dengan baik.
Selamat menyambut Lebaran buat yang merayakan dan selamat mempersiapkan liburan buat semuanya ;)
i feel you :D
BalasHapus