Kembali Menunaikan Ibadah Wajib Soundrenaline 2019
Postingan terakhir di blog ini sebelumnya tertanda di bulan Juli .. Berarti sudah 2 bulan nggak nulis apapun di blog ini. Sungguh, 2 bulan belakangan ini memang load pekerjaan lagi tinggi-tingginya, plus ada beberapa project baru yang butuh pemikiran lebih. Akibatnya, otak dan perasaan saya agak korslet sehingga butuh dikembalikan fitrahnya melalui hiburan-hiburan yang menyenangkan.
Seperti yang sudah-sudah, bulan September selalu saya jadikan momen untuk liburan ... ke Bali ... nonton Soundrenaline. Ini tahun ketiga saya kembali lagi ke gelaran ini. Awalnya memang sekadar nazar "Tiap tahun harus ke liburan" mengingat selama berbulan-bulan lamanya saya puasa lahir-batin dan mencurahkan waktu serta pikiran ke pekerjaan. Butuh penyegaran pikiran. Tapi ya namanya nonton konser, ke luar pulau pula, ekspektasinya ya tinggi lah hahahha ~
So, setelah tanggalnya keluar, langsung saya cari tiket pesawat dan hotel di Jimbaran. Nggak urus dulu line up-nya siapa aja, pokoknya niatan berangkat diutamakan. Eh, setelah tiket pesawat dan hotel di Jimbaran sudah terpegang, line up internasionalnya diumumkan. SUEDE!! OMG, saya langsung merasa beruntung hahahaha ~
Singkat cerita, hari Sabtu sore (8/9), sampailah saya dan teman saya, Rangga, di Bali. Sebetulnya gate sudah dibuka sedari jam 15.00, tapi pesawat kami baru sampai Bali jam 16.20. Perjalanan ke hotel, bebersih diri dan keriweuhan lain membuat kami baru menginjakkan kaki di venue sekitar jam 19.00 WITA.
Tahun ini saya tidak banyak mengabadikan gambar dan lebih banyak pengen menikmati momen tanpa diributkan keinginan mendapatkan foto yang bagus. Lagipula, tiga tahun berturut-turut nonton gelaran ini membuat saya belajar: gak usah ambisius mau nonton semuanya, nikmati aja hahahha
Base Jam
Seringai
The S.I.G.I.T
Jamrud
Mondo Gascaro
Kimokal
Shaggydog
El-Karmoya
Yang nggak kefoto adalah Suede, Jamrud, Navicula, dan ... kayaknya masih banyak yang nggak kefoto deh. Tahun ini saya dan teman lebih banyak menghabiskan waktu di Celebration Stage karena di stage ini musisi yang tampil lebih cocok sama selera kami. Di tahun ini, ada beberapa hal yang saya temukan:
- Brett Anderson, makin tua, makin hot aja ~
- Meskipun musik dan liriknya not my cup of tea, Jamrud harus diakui mantap abis live performance-nya. Suaranya Krisyanto menggelegar sungguh
- Primal Scream sepi, mungkin di Indonesia mereka nggak begitu dikenal. Mana dibarengin sama Kahitna - Burgerkill dan HIVI! di stage yang berbeda
- Nemu band namanya Elkarmoya di stage kecil, tapi justru menurutku paling menghibur. Super kocak!
- Bahwasanya kami tidak cukup masa-kini untuk ikut loncat-loncat saat Dipha Barus perform 😢 Nggak ngerti lagu-lagunya, Bos. Doi malah nggak bawain lagunya sendiri, sedih. Terus akhirnya kami pulang duluan in the name of laper mo makan Popmie huhuhu
Secara pribadi, saya merasa di gelaran Soundrenaline 2019 ini kurang greget. Kalau di tahun 2017 yang lalu, Soundrenaline terasa begitu meriah dan lebih banyak terasa festive-nya, semakin ke sini rasanya semakin sepi. Mungkin juga karena excitement yang makin menurun (karena tiga tahun berturut-turut hadir, jadi beberapa hal sudah bisa ketebak).
Baca Juga: Soundrenaline 2017
Di tahun 2017 banyak freebies yang dibagikan, sampai kewalahan bawanya. Mulai dari majalah, e-money, tas, dan lain-lain. Semakin ke sini kok semakin irit? Hahahha ~ Terus, di tahun 2019 ini nggak begitu banyak booth-booth dan offline activation yang bisa dicoba. Yang paling seru tahun 2018, menurutku, karena banyak instalasi yang keren-keren buat dijajal.
Baca Juga: Soundrenaline 2018
Selain itu, di tahun 2019 ini promonya sangat adem ayem. Sampai bingung juga cari info buat tuker tiket, lihat jadwal, do & dont's-nya di mana karena di socmed dan websitenya juga lambat banget updatenya. Padahal sih jujugan nyari informasi pastinya ke socmed dan website sih.
Oh iya, satu lagi, di beberapa tempat gak menyediakan pembayaran pakai EDC. Nah ini menyulitkan sih, karena mau beli merchandise jadinya kesulitan kalau nggak bawa uang tunai yang cukup. Padahal, merchandise kayak kaos aja harganya di atas Rp 300 ribu. Sementara, di area GWK ini nggak ada ATM. Nah lho, gimanaaaa? Harusnya dipertimbangkan sih soal pembayaran pakai EDC atau digital wallet.
Yaaa, kira-kira begitulah cerita Soundrenaline 2019 ini. Kesimpulan dari gelaran Soundrenaline 2019 ini adalah "Minum bir terasa lebih murah ketimbang minum air putih botolannya Indomaret!"
Akhir kata, izinkan saya mencuplik sebuah bisikan gengges dari Rangga di tengah kekhusyukan saya mengikuti crowd menyanyikan Mantan Terindah saat Kahitna tampil,
"Wind, kon nyanyi opo Praise and Worship seh? :))) "
Ke Bali, di kerumunan, ketemunya lagi-lagi teman lama (Winas dan Gan)
Komentar
Posting Komentar
Thankyou for your feedback!