Kenyamanan itu ...
Suatu kali aku ingin menutup rapat pintu kamarku dan tidak ingin siapapun masuk ke dalamnya, bahkan hanya untuk mengetuknya.
Aku rindu kenyamanan saat semua keluargaku baik-baik saja. Tidak ada rasa kehilangan maupun kabar-kabar yang tak ingin didengarkan oleh siapapun manusia di dunia ini.
Aku rindu kenyamanan saat aku memiliki satu orang sahabat yang dengannya aku bisa berbagi banyak hal. Satu saja, dengan dia kubagi dan saling berbagi. Bukan seperti saat ini, menceritakan A kepada A, pergi nonton konser dengan B, menceritakan pikiran-pikiran tak bertuanku pada C. Aku capek mengulangi cerita yang hingga pada batasnya aku kehilangan rasa.
Aku rindu kenyamanan tidur di bawah jam 12 malam. Aku lelah tidak bisa tidur cepat karena paginya aku jadi bangun terlambat.
Aku rindu kenyamanan akan perasaanku terhadap seseorang. Sebelum rasa nyaman itu ‘dilanggar’ dan akhirnya aku kebingungan. Karena menentukan keputusan yang sulit ini adalah ketidaknyamanan. Tidak tahu siapa yang memulai, apakah aku yang harus mengakhiri? Ah, sungguh tidak nyaman..
Komentar
Posting Komentar
Thankyou for your feedback!