Sembuh
Betapa sulitnya menyembuhkan perasaan dan rasa jengkel ketika orang-orang meminta untuk berbuat baik kepada mereka, sementara mungkin mereka lupa telah menyebarkan perkataan sinis tentangku. Betapa sulitnya menyembuhkan rasa takut akan barang-barang yang dibanting dan dilempar dihadapanku, sejak kecil. Betapa sulitnya berhenti menyalahkan diri sendiri terhadap apa yang telah terjadi. Betapa sulitnya menyimpan perasaan, menangis dalam diam, karena menjaga semuanya seolah baik-baik saja, padahal ada yang tidak pernah baik-baik saja, yaitu aku. Betapa sulitnya harus berkata “tidak apa-apa” dan tersenyum pada mereka yang tanpa sadar menyakitiku, meskipun sebetulnya yang ingin kulakukan adalah melempar pedang ke kepala mereka. Betapa sulitnya ingin keluar rumah, tidak perlu siapapun tahu aku pergi ke mana. Betapa sulitnya ingin punya ruang untuk diriku sendiri, tanpa perlu ditanya-tanya. Betapa sulitnya aku menerima orang menyayangi aku, karena yang aku tahu selama ini ‘dia’ memilih orang lain yang pastinya lebih sempurna daripada aku.
Ketika banyak orang memohon untuk diberi kekayaan, kecantikan, kesempurnaan, aku cuma memohon agar luka batinku sembuh. Itu saja.
Komentar
Posting Komentar
Thankyou for your feedback!