Seperti Angin
Di sini hanya ada kami berdua. Hanya ada aku dan pikiranku.
Kubiarkan ia mengembara entah kemana
Ia kembali dan merengut tak jelas
Katanya padaku:
Dan kami bersama-sama menikmati secangkir teh hijau hangat tanpa gula.
Getir, pahit tapi hidup ini indah begini adanya.
Kubiarkan ia mengembara entah kemana
Ia kembali dan merengut tak jelas
Katanya padaku:
Seperti angin, mereka menghampirikuKataku:
Seperti angin, laki-laki itu menyentuh pundakku
Seperti angin, ia singgah di pusat jantungku
Seperti angin, semua berlalu
Sudah, jangan terlalu banyak berpikirIa pun kembali masuk ke dalam ruang otakku.
Seperti angin, rasakan belaiannya
Seperti angin, nikmatilah badai kekacauannya
Seperti angin, begitulah kehidupan menghempasmu
Seperti angin, biarkan semuanya pergi meninggalkanmu
Seperti angin, biarkan semuanya berlalu
Dan kami bersama-sama menikmati secangkir teh hijau hangat tanpa gula.
Getir, pahit tapi hidup ini indah begini adanya.
image taken from: tumblr.com/mochacafe |
Komentar
Posting Komentar
Thankyou for your feedback!