Grow Up, Dear! (With Your OWN Character)
Beberapa saat ini saya sedang mengamati lingkungan sekitar saya. Memang, saya suka banget tuh kegiatan mengobservasi makhluk hidup. Hehehehe.
Apaan sih Wind?
Satu hal yang menurut saya mustinya setiap hari di-develop dan ditumbuhkan selain tinggi dan berat badan adalah .. karakter. Yep, gimana sih karakter itu? Sesimpelnya, menurut saya adalah APA SIH YANG MEMBEDAKAN KAMU DENGAN ORANG LAIN. Misalnya, saya nyaman dengan cara ketawa saya yang bagaikan mesin penghancur kertas suaranya, saya nggak pengen meniru cara tertawa Taylor Swift. Atau cara menulis saya yang kadang absurd dan yang bikin baca terengah-engah ini, saya juga berusaha mempertahankannya. Karena ya ini yang bikin saya nyaman, ini adalah diri saya sendiri.
Bayangkan kalau kamu berusaha menjadi orang lain. Kehilangan jati diri dan selamanya kamu bakal terombang-ambing di dunia yang begitu luas dan ada banyak predator-nya ini. Wuih! Dari hal yang terlihat, misalnya cara berpakaian, cara berjalan, cara menyapa orang lain, hingga yang tidak terlihat, seperti prinsip hidup, semuanya penting didasari atas karakter. Tanpa karakter yang kuat, orang nggak akan notice sama kita. Lebih-lebih, tanpa karakter yang kuat, kita bakal gampang dibawa-bawa oleh pendapat orang lain. Sedangkan, dunia ini kan seperti ombak yang kencang.
Nggak heran, banyak CEO-CEO perusahaan dunia bilang kalau mereka akan hire karyawan yang mungkin nggak brilian, tapi punya karakter. Karena karakter itu selamanya, kemampuan mah bisa ditraining.
Saya mau berbagi cerita tentang ini:
Pernah suatu ketika saya mengenal seseorang. Barangkali sikapnya tidak berniat untuk menyebalkan, tetapi ia tumbuh selalu dalam bayang-bayang orang lain. Si A melakukan ini, besoknya dia ikutan. Si B melakukan itu, ga lama kemudian ia ikut-ikutan lagi. Well, lantas apakah dia dapat 'penghargaan' sebaik yang lain? Belum tentu. Karena ia bergerak kesana-kemari tidak dengan karakter dirinya sendiri. Tak ada yang bilang, "Oh, itu hasilnya si X ya?" karena karya tersebut sudah menjadi 'karakter' si A atau B. Lhaya, wong jadi bayang-bayang doang kok...
Di usia yang sudah bukan remaja lagi, mau jadi seperti apa kita nantinya, semua itu ditentukan oleh bagaimana kita membangun karakter diri kita, bukan?
Tirulah kebaikan dan kisah sukses orang lain, kembangkan dengan nilai-nilai dan gayamu sendiri. APA SIH YANG MEMBUAT KAMU JADI LUAR BIASA? Itulah karakter!
Apaan sih Wind?
Satu hal yang menurut saya mustinya setiap hari di-develop dan ditumbuhkan selain tinggi dan berat badan adalah .. karakter. Yep, gimana sih karakter itu? Sesimpelnya, menurut saya adalah APA SIH YANG MEMBEDAKAN KAMU DENGAN ORANG LAIN. Misalnya, saya nyaman dengan cara ketawa saya yang bagaikan mesin penghancur kertas suaranya, saya nggak pengen meniru cara tertawa Taylor Swift. Atau cara menulis saya yang kadang absurd dan yang bikin baca terengah-engah ini, saya juga berusaha mempertahankannya. Karena ya ini yang bikin saya nyaman, ini adalah diri saya sendiri.
Bayangkan kalau kamu berusaha menjadi orang lain. Kehilangan jati diri dan selamanya kamu bakal terombang-ambing di dunia yang begitu luas dan ada banyak predator-nya ini. Wuih! Dari hal yang terlihat, misalnya cara berpakaian, cara berjalan, cara menyapa orang lain, hingga yang tidak terlihat, seperti prinsip hidup, semuanya penting didasari atas karakter. Tanpa karakter yang kuat, orang nggak akan notice sama kita. Lebih-lebih, tanpa karakter yang kuat, kita bakal gampang dibawa-bawa oleh pendapat orang lain. Sedangkan, dunia ini kan seperti ombak yang kencang.
Nggak heran, banyak CEO-CEO perusahaan dunia bilang kalau mereka akan hire karyawan yang mungkin nggak brilian, tapi punya karakter. Karena karakter itu selamanya, kemampuan mah bisa ditraining.
Saya mau berbagi cerita tentang ini:
Pernah suatu ketika saya mengenal seseorang. Barangkali sikapnya tidak berniat untuk menyebalkan, tetapi ia tumbuh selalu dalam bayang-bayang orang lain. Si A melakukan ini, besoknya dia ikutan. Si B melakukan itu, ga lama kemudian ia ikut-ikutan lagi. Well, lantas apakah dia dapat 'penghargaan' sebaik yang lain? Belum tentu. Karena ia bergerak kesana-kemari tidak dengan karakter dirinya sendiri. Tak ada yang bilang, "Oh, itu hasilnya si X ya?" karena karya tersebut sudah menjadi 'karakter' si A atau B. Lhaya, wong jadi bayang-bayang doang kok...
Di usia yang sudah bukan remaja lagi, mau jadi seperti apa kita nantinya, semua itu ditentukan oleh bagaimana kita membangun karakter diri kita, bukan?
Tirulah kebaikan dan kisah sukses orang lain, kembangkan dengan nilai-nilai dan gayamu sendiri. APA SIH YANG MEMBUAT KAMU JADI LUAR BIASA? Itulah karakter!
daku suka saat kamu akustikan. it's real winda. winda as mbak elektunan..
BalasHapus*mblayu mulih*
Ah, kesanmu padaku Mbak :') *uber*
Hapus