Tentang FISIP Corner, Beer House dan Ulat Bulu
Setiap orang punya spot-spot favorit untuk dikenang selama masa kuliah. Termasuk saya. Siang-siang cerah seperti ini, saya jadi ingat beberapa bulan yang lalu saya masih duduk di sebuah tempat cangkrukan favorit kalau di kampus. Bentuknya sederhana saja. Tanpa pintu, tanpa jendela. Cuma ada beberapa meja di dalamnya. Ukurannya.. kira-kira kurang dari 4x4 m. Biasanya, lebih sering kelihatan jorok daripada bersihnya.
Namanya FISIP Corner. Mmmh, saya sih sering nyebutnya SoFi alias Soto FISIP, soalnya menu andalan di situ cuma soto (sekarang sih sudah ada bakso). Kalau malam, rumornya tempat ini menjadi tempat ilegal sebagai beer house! Hahahaha. Tempat ini selalu ramai oleh mahasiswa semester tua. Entah seperti ada daya tarik magis pada tempat ini khususnya untuk para tetua-tetua dan legend-nya FISIP.
FisCor ini tempatnya kecil banget. Tapi isinya orang-orang gede semua, baik itu dalam hal fisik maupun prestasi (cieh). Tempat ini digawangi oleh 3 orang: Bachdim, Sukmo dan Mas Soto-Yang-Selalu-Ngotot-Saya-Nonik-Nonik-Surabaya. Dari 3 orang itu, tentunya kita semua sepakat bahwa Bachdim adalah yang paling pecicilan dan nyebelin. Kenapa sih dipanggil Bachdim? Soalnya gayanya kayak Irfan Bachdim. Tapi saya dan Ziyan suka gangguin dia: "Woe, Dhim, kon kok nggae celono wedok se?" (Woe, Dhim, kamu kok pake celana cewek sih?) Hahahahaha.. Soalnya dia suka pakai celana skinny kayak cewek, sih :p
Ada banyak hal lucu yang terjadi di sini. Mulai dari transaksi drama Korea yang terjadi antar pria-pria gahar bertubuh dempal berambut gondrong penyuka metal kvlt kedaerahan (tentunya dilakukan diam-diam), kejadian saya keabisan kerupuk soto dan mencegat tukang kerupuk untuk masuk ke area FISIP, ngrasani Choki Sitohang bareng Nano dan Tutik hingga kejadian epic heroik yang tak terlupakan di hari terakhir saya di kampus: ULET BULU.
Selama 4,5 tahun saya duduk-duduk manis di FisCor, semuanya baik-baik saja. Di hari terakhir sebelum wisuda, saya yang sengaja cuti kantor, main-main ke FisCor dengan tujuan pengen menghirup udara FisCor terakhir kalinya gitu. Nggak berapa lama, datanglah sekelompok mahasiswa baru. Cewek-cewek. Rameee banget dan tanpa permisi langsung ngeloyor duduk. Angkatan tua sih cuma mesam-mesem. Tak disangka, angin kenceng banget berhembus. Wuuuss! Sedetik kemudian...
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKK!"
Cewek-cewek Maba ini jejeritan sambil naik-naik kursi. Beberapa malah lempar-lemparin barangnya dan nyopot jaketnya. Ternyata...
ada serangan ulat bulu ...
Merekapun dengan heboh lari meninggalkan FisCor. Kasian banget, baru beberapa menit duduk udah dapat 'rejeki'. Sementara kami-kami yang hampir setiap hari duduk di sana, nggak pernah kena kejadian mengharukan seperti itu. Kontan, para tetua ngakak nggak berhenti sampai nggak bisa nolongin mereka. Rupanya dewa penunggu FisCor marah tuh hahahahha.
Sekarang, saya kangen banget jadinya sama tempat itu. Saya kangen memberi tahu teman-teman bahwa saya galau antara makan mie goreng cabe ijo atau nggak, secara saya makan mie cuma sekali sebulan di tanggal 1. Saya juga kangen ngomelin Bachdim yang ganjen -______-
Di tempat ini, saya pernah rasan-rasan. Ngerasani Wanita Api, ngerasani dosen, ngerasani akademik, ngerasani teman sendiri, ngerasani orang yang jadi Skinny Love saya (hahahahha), berkonspirasi dan sejurus kejahatan lain. Di tempat ini, saya pernah kenalan sama banyak orang (sayangnya bukan calon cem-ceman). Di tempat ini, saya berteduh dari panas dan hujan (beneran, soalnya nggak ada tempat neduh lainnya). Di tempat ini, saya ngitung duit dan nagihin duit fotokopian. Di tempat ini, saya membajak berbagai macam file-file ilegal, nonton film dan nunut ngecharge. Di tempat ini, jadi saksi saya gelisah mempersiapkan seminar proposal dan sidang akhir. Di tempat ini, saya jadi bagian dari Komunikasi FISIP UB 2009. Di tempat ini, saya melewatkan satu step kehidupan saya :)
Hai FisCor dan penghuninya, apa kabar? :)
Namanya FISIP Corner. Mmmh, saya sih sering nyebutnya SoFi alias Soto FISIP, soalnya menu andalan di situ cuma soto (sekarang sih sudah ada bakso). Kalau malam, rumornya tempat ini menjadi tempat ilegal sebagai beer house! Hahahaha. Tempat ini selalu ramai oleh mahasiswa semester tua. Entah seperti ada daya tarik magis pada tempat ini khususnya untuk para tetua-tetua dan legend-nya FISIP.
FisCor ini tempatnya kecil banget. Tapi isinya orang-orang gede semua, baik itu dalam hal fisik maupun prestasi (cieh). Tempat ini digawangi oleh 3 orang: Bachdim, Sukmo dan Mas Soto-Yang-Selalu-Ngotot-Saya-Nonik-Nonik-Surabaya. Dari 3 orang itu, tentunya kita semua sepakat bahwa Bachdim adalah yang paling pecicilan dan nyebelin. Kenapa sih dipanggil Bachdim? Soalnya gayanya kayak Irfan Bachdim. Tapi saya dan Ziyan suka gangguin dia: "Woe, Dhim, kon kok nggae celono wedok se?" (Woe, Dhim, kamu kok pake celana cewek sih?) Hahahahaha.. Soalnya dia suka pakai celana skinny kayak cewek, sih :p
Ada banyak hal lucu yang terjadi di sini. Mulai dari transaksi drama Korea yang terjadi antar pria-pria gahar bertubuh dempal berambut gondrong penyuka metal kvlt kedaerahan (tentunya dilakukan diam-diam), kejadian saya keabisan kerupuk soto dan mencegat tukang kerupuk untuk masuk ke area FISIP, ngrasani Choki Sitohang bareng Nano dan Tutik hingga kejadian epic heroik yang tak terlupakan di hari terakhir saya di kampus: ULET BULU.
Selama 4,5 tahun saya duduk-duduk manis di FisCor, semuanya baik-baik saja. Di hari terakhir sebelum wisuda, saya yang sengaja cuti kantor, main-main ke FisCor dengan tujuan pengen menghirup udara FisCor terakhir kalinya gitu. Nggak berapa lama, datanglah sekelompok mahasiswa baru. Cewek-cewek. Rameee banget dan tanpa permisi langsung ngeloyor duduk. Angkatan tua sih cuma mesam-mesem. Tak disangka, angin kenceng banget berhembus. Wuuuss! Sedetik kemudian...
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKK!"
Cewek-cewek Maba ini jejeritan sambil naik-naik kursi. Beberapa malah lempar-lemparin barangnya dan nyopot jaketnya. Ternyata...
ada serangan ulat bulu ...
Merekapun dengan heboh lari meninggalkan FisCor. Kasian banget, baru beberapa menit duduk udah dapat 'rejeki'. Sementara kami-kami yang hampir setiap hari duduk di sana, nggak pernah kena kejadian mengharukan seperti itu. Kontan, para tetua ngakak nggak berhenti sampai nggak bisa nolongin mereka. Rupanya dewa penunggu FisCor marah tuh hahahahha.
Sekarang, saya kangen banget jadinya sama tempat itu. Saya kangen memberi tahu teman-teman bahwa saya galau antara makan mie goreng cabe ijo atau nggak, secara saya makan mie cuma sekali sebulan di tanggal 1. Saya juga kangen ngomelin Bachdim yang ganjen -______-
Di tempat ini, saya pernah rasan-rasan. Ngerasani Wanita Api, ngerasani dosen, ngerasani akademik, ngerasani teman sendiri, ngerasani orang yang jadi Skinny Love saya (hahahahha), berkonspirasi dan sejurus kejahatan lain. Di tempat ini, saya pernah kenalan sama banyak orang (sayangnya bukan calon cem-ceman). Di tempat ini, saya berteduh dari panas dan hujan (beneran, soalnya nggak ada tempat neduh lainnya). Di tempat ini, saya ngitung duit dan nagihin duit fotokopian. Di tempat ini, saya membajak berbagai macam file-file ilegal, nonton film dan nunut ngecharge. Di tempat ini, jadi saksi saya gelisah mempersiapkan seminar proposal dan sidang akhir. Di tempat ini, saya jadi bagian dari Komunikasi FISIP UB 2009. Di tempat ini, saya melewatkan satu step kehidupan saya :)
Hai FisCor dan penghuninya, apa kabar? :)
Foto bareng Pria Favorit Seluruh Jagad Raya: Surya Tuwir (taken from instagram.com/tutyarifin) |
Foto terakhir di FisCor bareng Vino G.Bastian |
Ah, kita sama-sama warga FISIP.. kalo tempat favorit saya sama temen-temen dulu itu di bawah pepohonan dengan menu andalan bakwan, mbak.
BalasHapusSaya kok ngga tau Mahasiswa Semester Tua ya mbak. emang ada, ya? Hahaha :))